Kadang, saat kata terasa tak nyata, justru mungkin ia yang sebenarnya. Bibir tak lagi pura pura, huruf tak lagi menutupi bulan setengah. Gelombang jiwa terpaksa terpecah karang. Menyisakan serpihan harapan, juga kepura-puraan. Ia bertanya: sampai kapan lautan bertahan, sampai kapan karang bisa tak bergerak